Sabtu, 02 April 2016

Filled Under:

Dino Donuts : Kuliner Unik Bandung



Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda. Sedangkan cerita lainnya mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory.

Gregory memakan kue goreng tersebut ketika sedang menyetir dan sering ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Versi lainnya, Gregory sengaja mempraktekkan cara membuat donat dengan membuat lubang di bagian tengahnya yang dimaksudkan agar minyak panas yang digunakan untuk menggoreng dapat mencapai seluruh permukaan donat, dan hasilnya permukaan kue donat lebih kering.

Bahkan nama “donat” saja, hingga saat ini masih dipertanyakan, ada yang mengatakan bahwa “doughnut” berasal dari kata “nut” yang berarti kacang. Hal tersebut karena bahan isian dalam kue olykoeks (kue kreasi masyarakat Belanda pada pertengahan abad ke-19 yaitu kue minyak). Mencegah ketidakmatangan bagian tengah kue tersebut diisi dengan kacang.

Istilah “doughnut” pertama kali digunakan pada buku bertajuk “A History of New York” pada tahun 1809. Di Indonesia sendiri sejarah donut mulai dikenal pada tahun 1968, di mana adanya stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta). Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.

Dilansir dari id.wikipedia.org bahwa,pada tahun 1985 Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.

Saat ini kita kenal donut dari J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Supermall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005.  J.CO adalah merek lokal yang didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia

Donat tidak hanya diproduksi untuk industri besar, banyak donut yang diproduksi oleh industri kecil, dan biasa dijajakan keliling permukiman warga atau dititipkan di toko-toko dan warung. Bahkan saat ini perkembangan donut dari bahan dasarnya lebih berkembang, ada donut yang berbahan dasar kentang.

Kota Bandung memang kaya akan kreasi kulinernya. Salah satu yang menarik Kamar Publik untuk di bahas kali ini adalah donut atau donat dari dinodonuts. Apa yang menjadikan dinodonuts berbeda dan unik. Dilansir dari www.dinodonuts.com , adalah bentuknya. Karena donat yang dijual dinodonuts sesuai namanya yaitu berbentuk dinosaurus lucu, pada umumnya kita ketahui bahwa donat berbentuk bulat.

Keunikan lainnya bukan hanya dari bentuknya saja, tetapi teksturnya yang empuk dan tidak kempes. Di dinodonuts kamu juga bisa memesan alphabet donut. Berlokasi di Jalan Sabang no 1A Bandung, Dino Donuts mulai beroperasi sejak Desember 2015.


Dino donuts melayani penjualan online via Instagram dengan account @dinodonuts dan pada bulan Februari 2016 pun Dino Donuts hadir di Jakarta berlokasi di Jalan Pos Pengumben Raya no 11 Jakarta Barat.

Harga Dino Donuts

Available in 11 Flavours
- Rp.6.500 a piece
- Rp.45.000 for half a dozen
- Rp.65.000 for a dozen

Alphabet Donuts

Available in 11 Flavours
- Rp.7.000 a piece (with Minimum order 6 pieces)

Please order 2 days in advance

Dinodonuts buka dari jam 08.00-20.00 Monday-Sunday

Lokasinya :
Bandung
0878-2153-1679
Jl. Sabang No. 1A

Jakarta
0878-2153-1679
Jl. Pos Pengumben Raya No. 11



Sumber : wikipedia.com
                www.dinodonuts.com


0 komentar:

Posting Komentar