Minggu, 13 Maret 2016

Filled Under: ,

Objek Wisata Sumedang : Waduk Jati Gede



Jati Gede adalah Waduk kedua terbesar di Indonesia sudah diisi air pada tanggal 31 Agustus 2015 lalu. Secara geofrafis, Waduk Jatigede terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal.

Di kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa dan Cijeungjing. Kemudian, di Kecamatan Jatinunggal yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang. Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura. Darmaraja yang memiliki 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.

‎Bukit yang berada tepat di depan pintu bendungan tampak pucuknya saja karena sebagian besar sudah terendam air. Salah satu yang melatar belakangi dibangunnya Waduk Jatigede yang inisasinya sudah dimulai sejak tahun 1960-an lalu adalah :

Pembangunan Waduk Jati Gede merupakan strategi pemerintah untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan khusunya di daerah Pantura Jawa Barat ( Kab. Majalengka, Cirebon, dan Indramayu). Waduk Jati Gede, diharapkan dapat berfungsi sebagai penyediaan air baku khusunya bagi areal pertanian, pembangkit tenaga listrik, perikanan, dan pariwisata.

Namun, dampak yang terjadi karena beberapa wilayah permukiman dan persawahan tergenang air yaitu, perubahan matapencaharian karena mayoritas adalah petani. Pihak kementerian PU mengakui saat ini sudah tak bisa lagi menemukan lokasi yang cocok untuk dibangun waduk raksasa seperti Jatiluhur di Purwakarta, atau Jatigede di Sumedang.

Setelah impounding (penggenangan) pada tanggal 31 Agustus lalu, di sekitar bendungan mulai muncul banyak warung. Hal tersebut terkait dengan banyaknya warga yang mendatangi sekitar kawasan waduk. Meskipun mereka tidak bisa memasuki area batas gerbang, mereka tetap asyik berfoto di area sekitar waduk.

Pengamanan juga ditingkatkan agar warga yang datang tidak mendekat ke arah tebing atau bendungan karena dinding-dinding waduk masih menyerap air sehingga dikhawatirkan akan terjadi longsoran kecil dan membahayakan.



Lokasi pengambilan foto ini, menurut narasumber dan warga akan segera tergenang air, warga sudah meninggalkan rumah-rumah. Lokasi pengambilan foto ini seperti kota mati.


0 komentar:

Posting Komentar