Jati Gede
adalah Waduk kedua terbesar di Indonesia sudah diisi air pada tanggal 31
Agustus 2015 lalu. Secara geofrafis, Waduk Jatigede terletak di Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di
Kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal.
Di kecamatan
Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih,
Sukakersa dan Cijeungjing. Kemudian, di Kecamatan Jatinunggal yaitu Desa
Sirnasari dan Pawenang. Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan
Sukapura. Darmaraja yang memiliki 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam,
Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu,
Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan,
Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.
Bukit yang
berada tepat di depan pintu bendungan tampak pucuknya saja karena sebagian
besar sudah terendam air. Salah satu yang melatar belakangi dibangunnya Waduk
Jatigede yang inisasinya sudah dimulai sejak tahun 1960-an lalu adalah :
Pembangunan
Waduk Jati Gede merupakan strategi pemerintah untuk mengatasi kekeringan di musim
kemarau dan banjir di musim penghujan khusunya di daerah Pantura Jawa Barat ( Kab.
Majalengka, Cirebon, dan Indramayu). Waduk Jati Gede, diharapkan dapat berfungsi
sebagai penyediaan air baku khusunya bagi areal pertanian, pembangkit tenaga
listrik, perikanan, dan pariwisata.
Namun, dampak
yang terjadi karena beberapa wilayah permukiman dan persawahan tergenang air yaitu,
perubahan matapencaharian karena mayoritas adalah petani. Pihak kementerian PU
mengakui saat ini sudah tak bisa lagi menemukan lokasi yang cocok untuk
dibangun waduk raksasa seperti Jatiluhur di Purwakarta, atau Jatigede di
Sumedang.
Setelah
impounding (penggenangan) pada tanggal 31 Agustus lalu, di sekitar bendungan mulai
muncul banyak warung. Hal tersebut terkait dengan banyaknya warga yang mendatangi
sekitar kawasan waduk. Meskipun mereka tidak bisa memasuki area batas gerbang,
mereka tetap asyik berfoto di area sekitar waduk.
Pengamanan
juga ditingkatkan agar warga yang datang tidak mendekat ke arah tebing atau
bendungan karena dinding-dinding waduk masih menyerap air sehingga
dikhawatirkan akan terjadi longsoran kecil dan membahayakan.
Lokasi
pengambilan foto ini, menurut narasumber dan warga akan segera tergenang air,
warga sudah meninggalkan rumah-rumah. Lokasi pengambilan foto ini seperti kota
mati.
0 komentar:
Posting Komentar