Selasa, 15 Maret 2016

Filled Under:

Jusuf Sjarif Badudu : Mengenang



“Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar”. Itulah ungkapan dari Jusuf Sjarif Badudu yang sangat dikenal saat TVRI sebagai satu-satunya siaran televisi di Indonesia.

Seorang sastrawan dan salah satu pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu meninggal dunia. Bapak  dari sembilan anak ini lahir di Gorontalo tanggal 19 Maret 1926. Jusuf Sjarif Badudu atau dikenal JS Badudu, meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (12/3) pukul 22.10 WIB. JS Badudu meninggal pada usia 89 tahun. Beliau berpulang meninggalkan sembilan anak, sembilan menantu, 23 cucu, dan dua orang cicit.

Badudu memperoleh gelar doktor dalam ilmu-ilmu sastra khusus linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Badudu aktif mengikuti Konggres Linguistik di Amsterdam, peserta di Utrech-Nederland, dan memberikan ceramah mengenai bahasa Indonesia dan perkembangannya pada fakultas Sastra Universitas Sorbonne di Paris, kunjungan kuliah dan diskusi Universitas Hull dan Universitas London.

Selain sebagai Guru Besar Linguistika pada Universitas Padjadjaran, Badudu juga mengisi ruang bahasa Indonesia di TVRI sejak tahun 1977 sampai tahun 1979 dan kemudian Jusuf berhasil memperoleh gelar Profesor. Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Beliau telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan.

Dalam usia 76 tahun, Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai seorang penulis artikel tentang bahasa Indonesia di dalam surat kabar dan majalah. Kemudian sejak tahun 1977, Badudu menjadi seorang penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah Intisari Jakarta. Kemudian Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum.

Dilansir dari profil.merdeka.com ini adalah riwayat hidup Jusuf Sjarif Badudu.

Pendidikan
  • Sekolah Rakyat di Ampana, Sulawesi Tengah (1939),
  • Kursus Volksonderwijser/CVO di Luwuk, Sulawesi Tengah (1941),
  • Normaal School di Tentena, Sulawesi Tengah (1951),
  • B-1 Bahasa Indonesia di Bandung (1955),
  • S-1 Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung (1963),
  • Postgraduate Linguistics di Leidse Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (1971),
  • Doktor Ilmu Sastra dengan pengkhususan linguistik Universitas Indonesia (1975).
Karir

Guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah (1951).
Guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah (1951 - 1955).
Guru SMA di Bandung (1955 - 1964).
Dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965 - 1991).
Guru Besar Linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Pendidikan Nasional (1982 - sekarang).

Atas sumbangsih dan pengabdiannya di bidang bahasa, ia menerima penghargaan tiga tanda kehormatan dari pemerintah, yakni :
  • Satyalencana Karya Satya (1987),
  • Bintang Mahaputera Nararya (2001), dan
  • Anugerah Sewaka Winayaroha (2007).
Dan ini adalah beberapa karya dari Beliau,
  • Pelik-Pelik Bahasa Indonesia
  • Membina Bahasa Indonesia Baku (2 jilid)
  • Bahasa Indonesia: Anda bertanya? Inilah jawabnya
  • Ejaan Bahasa Indonesia
  • Sari Kesusasteraan Indonesia untuk SMA (2 jilid)
  • Buku dan Pengarang
  • Belajar memahami Peribahasa (6 jiIid)
  • Peribahasa
  • Mari Membina Bahasa Indonesia Seragam (3 jilid)
  • Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk SMP (Catatan: Buku no. 7 s.d. 10 tidak diterbitkan lagi).
  • Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II

Badudu juga pernah melakukan penelitian bahasa, antara lain:
  • Morfologi Bahasa Indonesia Lisan (Pusat Bahasa)
  • Morfologi Bahasa Indonesia Tulisan (Pusat Babasa)
  • Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an hingga tahun 40-an (Pusat Bahasa)
  • Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (Pusat Bahasa)
  • Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan Bogor—Jakarta (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung).
Sebagai pakar bahasa yang sangat berpengalaman, Badudu juga telah menyusun beberapa kamus, antara lain:

Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia, 1975
Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu — Zain), 2001
Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar (sedang diselesaikan)

Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, 2003

*
Selamat Jalan Prof. Dr. H. JS Badudu. 
Terima kasih Atas Dedikasimu.

0 komentar:

Posting Komentar