Sabtu, 12 Maret 2016

Filled Under: ,

13 Maret 1781 : Frederick William Herschel Menemukan Planet Uranus



Dalam perkembangan ilmu Astronomi, Frederick William Herschel memiliki peran yang sangat besar. Putra dari  Anna Ilse Moritzen and Issak Herschel ini berhasil menemukan sebuah Planet pada tanggal 13 Maret 1781 yang diberi nama Uranus. Seorang astronom kelahiran Hanover, Jerman pada tanggal 15 November 1738 ini dikenal sebagai seorang astronom, namun siapa sangka Herschel mengawali karirnya di bidang musik.

Ayahnya adalah seorang musisi, bahkan Herschel di usia muda telah bergabung dalam sebuah band bersama ayahnya. Sejak pendudukan Hanover oleh Prancis, pada tahun 1759, Herschel memutuskan untuk meningalkan tempat kelahirannya menuju Inggris demi berkarir menjadi musisi. Herschel menjadi seorang pengajar musik di Inggris, dan kemudian menjadi pemain organ.

Keseriusannya dalam dunia musik ternyata diikuti oleh adiknya Caroline Herschel yang kemudian mengikuti jejak kakaknya pindah ke Inggris pada tahun 1772 untuk menjadi seorang penyanyi. Herschel dan Caroline kemudian tinggal bersama di New King Street, Bath. Kini tempat tinggal mereka diabadikan sebagai museum yang diberi nama William Herschel Museum. Berkat prestasinya, pada tahun 1780, Herschel diangkat menjadi direktur Bath orchestra.

Herschel juga memiliki ketertarikan terhadap bidang matematika dan lensa. Hingga perkenalannya dengan Nevil Maskelyne, seorang astronom senior yang membuatnya tertarik mendalami astronomi. Berbekal kemampuannya di bidang matematika dan lensa, Herschel mulai membuat teleskop reflektor dan kemudian mulai fokus pada penelitian mengenai bintang ganda. 

Dengan menggunakan teleskop buatan sendiri, pada tahun 1779 Herschel melakukan pengamatan di taman belakang rumahnya New King Street. Penelitian terus berlanjut sampai tahun 1792, dan Herschel menemukan banyak bintang ganda yang kemudian dia susun menjadi katalog. Total terdapat tiga katalog yang berhasil dibuat, dan 2 diantaranya dipublikasikan dalam Royal Society di London tahun 1782 (269 sistem ganda) kemudian yang kedua tahun 1784 (434 sistem). Sedangkan katalog ketiga dipublikasikan pada tahun 1821 dengan temuan 145 sistem.

Pada 13 Maret 1781, saat sedang mengamati bintang-bintang, Herschel menemukan sebuah objek kecil yang bergerak lambat di langit malam. Herschel menduga objek itu adalah komet atau bintang. Setelah diteliti oleh seorang ilmuwan asal Rusia, Anders Lexell, objek tersebut memiliki orbit dan diperkirakan merupakan sebuah planet.

Herschel pun sepakat dengan dugaan Anders Lexell, planet itulah yang kemudian kita kenal dengan Planet Uranus. Herschel kemudian dianugerahi berbagai penghargaan. Pada tahun 1781, Hershel mendapat Copley Medal atau Medali Copley. Setahun berikutnya, Herschel diangkat sebagai The King’s Astronomer. Selain penghargaan tersebut, huruf H (inisial Herschel) juga digunakan sebagai lambang astrologi dari Planet Uranus.

Selain menemukan Planet Uranus, pada tahun 1787 Herschel juga mengamati dua satelit Uranus yaitu Titania dan Oberon. Dua tahun setelahnya, Herschel kembali mempublikasikan temuan terbarunya yaitu satelit ke 8 dan ke 9 dari Planet Saturnus yaitu Enceladus dan Mimas.

Tidak berhenti sampai Planet Uranus, tahun 1782 hingga 1802 Herschel memfokuskan pengamatan objek selain bintang. Masih dengan teleskop buatannya, Herschel menemukan 2400 objek yang dia namakan sebagai nebula.  Penemuan Herschel selanjutnya adalah radiasi inframerah matahari. Tepatnya pada tanggal 11 Februari 1800, Herschel menemukan adanya radiasi inframerah dari matahari.

Berkat kontribusinya yang begitu besar dalam perkembangan ilmu Astronomi, nama Herschel kemudian dijadikan sebuah nama observatorium yang dibangun oleh European Space Agency yaitu Herscel Space Observatory. Herschel meninggal pada tanggal 25 Agustus 1882 di usianya yang ke 84. Herschel sangat berjasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Astronomi yang dipelajari hingga kini.

Astronom Jérôme Lalande mengusulkan planet tersebut dinamai Herschel untuk menghormati penemunya. Namun, Bode, memilih Uranus, versi Latin dewa langit Yunani, Ouranos. Bode berargumen bahwa seperti Saturnus yang merupakan ayah dari Jupiter, planet baru itu mesti diberi nama dari nama ayah Saturnus.


Sumber: wikipedia.org
               Kafeastronomi.com









0 komentar:

Posting Komentar